• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.


Menghormati Pilihan Tuhan 

Posted on Sabtu, 25 April, 2015

Bilangan 17

Lewat cara yang keras dan mungkin mengerikan, Tuhan telah menyadarkan umat akan hak Allah menentukan orang pilihan-Nya. Kini, Tuhan sekali lagi menunjukkan siapa sebenarnya yang Ia pilih lewat mukjizat melalui sebatang tongkat. Setiap suku mendapatkan satu tongkat yang dituliskan nama kepala suku masing-masing. Suku Lewi mendapatkan satu tongkat yang bertuliskan nama Harun. Tiga belas tongkat ini kemudian dikumpulkan Musa dan diletakkan di hadapan tabut perjanjian di kemah suci (6-7). 
Seperti dahulu, tongkat Musa menghasilkan keajaiban yang seharusnya membuat Firaun sadar berhadapan dengan orang pilihan Allah (Kel. 7:10-13). Demikian pula diharapkan efek yang sama ketika umat melihat tongkat Harunlah yang secara ajaib bertunas, berbunga, dan berbuah dalam waktu satu malam (8). Benar saja, ketika orang Israel melihat hal tersebut, mereka tersentak disadarkan betapa mereka telah terlalu berani mendekat ke kemah suci untuk berlagak sebagai imam (12-13). Kengerian akan murka Allah yang baru saja mereka alami semakin menebal dengan demonstrasi tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah!
Tuhan sudah memilih suku Lewi, dan dari antaranya, Harun dan keturunannya untuk melayani di Kemah Suci dan menyelenggarakan ritual Taurat untuk kepentingan umat. Siapapun tidak berhak mempertanyakan apalagi menolak keputusan-Nya. Agar peristiwa pemberontakan tidak terulang, dan tidak ada gugatan lagi atas Harun dan keimamannya, tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah itu diletakkan kembali di hadapan tabut perjanjian di kemah suci (10).
Mari kita hormati para hamba Tuhan yang Tuhan pilih serta teguhkan kepemimpinan mereka di jabatan dan tempat masing-masing. Bahkan seharusnya kita mendukung pelayanan mereka agar Tuhan sendiri yang dipermuliakan melalui hamba-hamba-Nya. Dengan demikian gereja ataupun lembaga Kristen dapat fokus pada panggilan kesaksian bagi dunia ini, bukan malah sibuk memperebutkan posisi dan kehormatan! Hormatilah pilihan Tuhan!

Share:
Tinggal Di Dalam Kasih Kristus

Yohanes 15
Yohanes 15 berisi empat topik penting, yaitu: 
pertama, relasi Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya; 
kedua, relasi murid-murid dengan murid-murid yang lain; 
ketiga, relasi dunia dengan murid-murid;
keempat, relasi dunia dengan Kristus. 

Relasi pertama merupakan dasar dari relasi yang kedua; relasi yang keempat merupakan dasar dari relasi ketiga. Relasi pertama dan relasi kedua tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketika kita memiliki hubungan kasih dengan Kristus, maka secara bersamaan kita juga memiliki hubungan kasih satu dengan yang lain. Mengapa demikian? Pertama, kasih Kristus mendorong kita untuk mengasihi satu sama lain. Kedua, kita yang mengasihi Tuhan akan rindu untuk menaati firman-Nya. Relasi dengan Kristus merupakan hal yang pertama-tama diajarkan oleh Tuhan Yesus. 
Relasi dengan Kristus merupakan hal utama yang mempengaruhi seluruh kehidupan orang percaya. Relasi dengan Kristus disampaikan sebagai tinggal di dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam kita. Itulah tinggal di dalam kasih Kristus. Tinggal dalam kasih Kristus adalah ketika firman-Nya tinggal di dalam kita, yaitu kita percaya dan menaati firman-Nya. Relasi dengan Kristus menentukan hidup kita berbuah banyak di tengah-tengah dunia yang  tidak kondusif bagi kehidupan yang kristiani. Namun, ketika orang percaya mengasihi Kristus, maka Kristus yang selalu menjadi panutan, sehingga kita tetap bersukacita di dalam perjuangan iman orang percaya. Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara tinggal dalam kasih Kristus? Kita harus berhati-hati dengan perasaan-perasaan yang semu. 
Tinggal dalam kasih Kristus terwujud ketika firman-Nya tinggal di dalam kehidupan Saudara. Percaya dan menaati firman-Nya adalah tinggal di dalam kasih Kristus dan hasilnya adalah Saudara akan berbuah banyak, meskipun Anda berada di tengah dunia yang tidak kondusif. [SW] 
Yohanes 15:11 “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Share:
Ibadah Kebaktian Subuh, 5 April 2015


Jemaat sedang khusyuk mengikuti ibadah Kebaktian Subuh

Suasana di Dalam Gereja
Suasana Di Luar Gereja



Persiapan Jamuan Kasih


Aneka snack yang disiapkan untuk jamuan kasih


Jamuan Kasih dan Hiburan

Share:

Bukan Rahasia

Posted on Selasa, 7 April, 2015
Yohanes 11
Kejutan demi kejutan terus berlanjut di dalam tulisan Injil Yohanes, dan kejutan itu semakin kontroversial. Diawali dengan air menjadi anggur, Ia menyembuhkan anak pegawai istana, Ia menyembuhkan orang yang lumpuh 38 tahun, Ia memberi makan 5000 orang, Ia berjalan di atas air, Ia menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, dan sekarang Ia membangkitkan orang mati yang bernama Lazarus. Sebagaimana kisah orang buta yang kemudian celik, Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa penyakit Lazarus tidak akan membawa kematian dan akan menyatakan kemuliaan Allah (11:4). Tuhan Yesus bukan segera datang ke kampung Lazarus untuk menyembuhkannya, melainkan Ia menunda kepergian-Nya ke sana, dan kenyataannya Lazarus mati. Tetapi, kematian tidak sanggup melawan perkataan dan otoritas Tuhan Yesus. Lazarus dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Kuasa perkataan Tuhan Yesus nyata di dalam kuasa perbuatan-Nya, itulah kuasa perkataan Allah. Tidak mengherankan jika jawaban penjaga-penjaga itu adalah, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” (7:46). Tanda dibangkitkannya Lazarus dari kematian membuat para pemimpin agama Yahudi tidak berdaya, kecuali mereka memakai cara yang keji, yaitu membunuh Tuhan Yesus.
Penyataan Siapakah Yesus Kristus begitu terang dinyatakan di dalam perkataan dan perbuatan Tuhan Yesus. Sedemikian terangnya penyataan Diri Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang berjumpa dengan kebenaran itu mempunyai kemungkinan merespons dengan salah satu dari dua sikap ini: Pertama, mereka percaya karena memang kebenaran itu tidak terbantahkan. Kedua, mereka tidak percaya meskipun kebenaran tidak terbantahkan dan mereka harus mencari jalan untuk menindas kebenaran. [SW]
Yohanes 11:40
Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”

Share:

Hidup Kembali
Yohanes 20
Kisah tentang Yesus Kristus, Sang Mesias belum berakhir sampai pada kuburan yang baru tempat mayat-Nya dibaringkan. Kisah ini akan sia-sia dan biasa saja jika berakhir di sana. Iman kepercayaan kita pun sia-sia jika Yesus Kristus mati dan terbujur kaku dalam kubur yang gelap itu. Syukur kepada Allah, kisahnya belum berakhir! Pagi di hari pertama minggu itu, Maria Magdalena dan beberapa wanita lain pergi ke kubur Tuhan Yesus untuk memberikan rempah-rempah guna menuntaskan pengurapan mayat Tuhan Yesus yang belum sempurna di hari penguburan-Nya (Bandingkan dengan Lukas 24:1). Tetapi, sesampainya di sana, batu kubur telah bergeser dan terbuka, dan mayat Tuhan Yesus tidak ada lagi! Dua orang malaikat memberitahu bahwa Yesus Kristus telah bangkit! Walaupun hanya setengah percaya, namun ada secercah harapan dalam hati para murid yang sudah mulai lemah imannya akibat apa yang terjadi kepada Guru mereka. Akhirnya, mereka diyakinkan ketika Tuhan sendiri menampakkan diri kepada mereka. Dia hidup! Dia telah bangkit!
Inilah dasar iman percaya kita: Tuhan kita bukanlah Tuhan yang mati, melainkan Tuhan yang hidup! Ia telah bangkit dari kematian dan hidup untuk selamanya. Hidup merupakan kata yang penting dalam Injil Yohanes, dan digunakan lebih dari 60 kali. Tuhan Yesus menawarkan kepada orang berdosa hidup yang kekal dan berkelimpahan melalui iman secara pribadi kepada-Nya. Hidup yang kekal itu bukan didapat setelah kita mati, tetapi hidup yang kekal itu adalah kehidupan Allah sendiri yang dapat kita alami pada saat ini. Hidup yang kekal berkaitan dengan kualitas hidup, bukan sekadar kuantitas hidup. Hidup yang kekal adalah pengalaman rohani mengalami surga di bumi pada saat ini. Terimalah hidup yang kekal di dalam Kristus sekarang juga. Jangan sia-siakan waktu yang ada karena Dia sudah bangkit dan hidup kembali! [SW]
1 Korintus 15:14
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.”
Share:

Kematian”

Yohanes 19:28-37

“Tetelestai”—sudah selesai, begitulah kata Tuhan Yesus dari atas salib ketika Ia akan menyerahkan nyawa-Nya. Kemudian dengan tenaga yang tersisa, Yesus Kristus pun berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku!” (Lukas 23:46). Demikianlah Yesus Kristus mati. Gempa bumi serta terbelahnya tabir Bait Suci (Matius 27:51) menjadi saksi mati-Nya Sang Mesias dan genapnya semua karya keselamatan Allah bagi manusia. Segenap perlambang dan nubuatan Perjanjian Lama yang menunjuk kepada semua penderitaan Sang Mesias telah terlaksana dan terjawab. Pemuasan murka Allah sudah terbalaskan dan memenuhi syarat keadilan Allah. Kristus sudah menjalani dan menyelesaikan tugas-Nya! Kini Ia siap untuk kembali kepada Bapa. Ia menyerahkan nyawa-Nya secara sukarela, bukan karena direnggut secara paksa dari-Nya. Ia membayar lunas pengampunan dan kehidupan ke dalam tangan Bapa-Nya. Penikaman lambung Yesus untuk memastikan kematian-Nya perlu dilakukan sebagai bukti kebenaran atas kebangkitan-Nya.

Kematian Yesus Kristus adalah tema utama dalam Injil Yohanes. Mulai dari awal Injil ini (Yohanes 1:29, 2:19, 3:14, 8:28, 10:11-18, 12:32) sampai akhirnya (19:28-37), Injil Yohanes berbicara tentang bagaimana Tuhan Yesus akan mati bukan sebagai suatu kebetulan, tetapi sebagai sebuah ketetapan Ilahi. Injil ini ditulis supaya kita percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kita—oleh iman kita—memperoleh hidup dalam nama-Nya (20:31). Kitalah alasan yang membuat Yesus Kristus menderita dan mati di kayu salib! Jangan ragukan Dia lagi! Dialah Tuhan dan Juruselamatmu!  Pandanglah pada-Nya, akuilah Dia, dan terimalah hidup yang kekal dalam nama-Nya!  [SW]

Yohanes 20:31“…tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.”

Share:

Pengunjung

Pengikut

Posting Terpopuler

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.