• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Uluran Tangan Allah

Ibrani 4 : 14-16

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Ibrani 4 : 16)

Saya terkadang bertanya kepada orang-orang, "Dimanakah tertulis di dalam Alkitab, 'Allah menolong mereka yang menolong dirinya sendiri?'" Sebagian besar menjawab tidak yakin, tetapi konsep ini begitu umum sehingga mereka menganggap itu pasti ada dalam Alkitab.

Sebenarnya, Alkitab tidak penah mengatakannya. Alkitab justru mengatakan sebaliknya: Allah menolong mereka yang tak berdaya.

Anda akan menemukan di dalam Injil bahwa Yesus tidak menolak untuk menolong mereka yang tak berdaya. Dia tidak menutup pengampunan dan belas kasihan bagi mereka yang mengakui dosanya. Dia tidak menjauhi mereka yang tak mampu mengubah dirinya. 
Sebaliknya, mereka yang menganggap dirinya tidak butuh pertolongan adalah mereka yang paling mendukakan Yesus.

Rancangan Allah lebih tinggi daripada rancangan kita (Yesaya 55 : 9), dan Dia melihat segalah hal dari sudut pandang yang berbeda. Kita suka mengandalkan kemampuan diri sendiri untuk menghadapi masalah, tetapi Dia menunjukkan kelemahan-kelemahan kita agar kita belajar mengandalkan kekuatan-Nya. Kita bangga atas kesuksesan kita dan mulai berpikir bahwa kita tidak butuh pertolongan Allah, tetapi Dia mengizinkan kita gagal agar kita belajar bahwa keberhasilan sejati terjadi hanya karena rahmatNya.

Apakah anda merasa tak berdaya hari ini? Rahmat Allah tersedia bagi mereka yang menyadari bahwa mereka tidak dapat menolong dirinya sendiri. "Marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia" untuk menemukan pertolongan saat anda membutuhkan (Ibrani 4 : 16) - DR

ALLAH MENOLONG MEREKA YANG MENYADARI
BAHWA MEREKA TAK BERDAYA
Share:
Penghibur Terbaik

Yohanes 14 : 16-22, 24-27

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya (Yohanes 14:16)

Suatu siang di hari Pahlawan, dua orang berseragam mendatangi rumah saya. Saya mengira mereka sedang mengumpulkan sumbangan. Ternyata mereka mengabarkan bahwa saudara perempuan saya dan suaminya tewas dalam kecelakaan pada pagi hari itu.

Setahun lebih setelah peristiwa yang menghancurkan hati itu, paduan suara di gereja kami menyanyikan "Veni Sancte Spiritus" (Roh Kudus, Datanglah) pada hari Minggu Pentakosta. Lagu itu membawa kedamaian bagi jiwa saya yang sedih. Salah satu baitnya berbunyi, "Engkaulah Penghibur terbaik, memberi kesegaran dan kesejukan jiwa. Dalam tugas berat, Engkaulah Pemberi kelegaan; dalam kemarahan Engkaulah Peneduh; dalam kedukaan, Engkaulah Penghibur".

Pada hari minggu Pentakosta, banyak gereja merayakan turunnya Roh Kudus dengan kuasa atas para murid (Kisah Para Rasul 2 : 1-21). Namun, Roh Kudus juga datang sebagai Penghibur yang dijanjikan oleh Yesus: "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya" (Yohanes 14:16). Roh Kudus tinggal dalam diri setiap orang kristiani, membawa damai Kristus beserta penguatan dan penghiburan atas kedukaan.
Hari Pentakosta dan hari Pahlawan mungkin tidak jatuh pada hari yang berdekatan. Namun, Sang Penyejuk jiwa senantiasa menyertai setiap kali kita mengingat orang-orang terkasih yang telah meninggal. Dalam kedukaan, yang kita alami Roh Kudus adalah penghibur kita, terang bagi hati kita dan pemberi sukacita abadi -- David McCasland

DI SETIAP GURUN UJIAN KEHIDUPAN
ROH KUDUS ADALAH OASIS PENGHIBURAN KITA
Share:
Di Mana Kekuatan Kita?

Galatia 5 : 16-26


Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? (Galatia 3:3)

Saya pernah membaca sebuah cerita lucu mengenai seorang laki-laki yang keluar dari toko piranti keras. Dengan senyum yang menghiasi wajah, ia membawa gergaji mesin terbaru di tangannya. Ia diberitahu bahwa gergaji itu dapat digunakan untuk menebang lima pohon ek yang besar dalam waktu satu jam.

Namun, 24 jam kemudian senyumnya hilang. Ia frustrasi dan kembali ke toko dengan keluhan bahwa gergaji yang dibelinya itu tidak dapat menebang pohon dalam satu jam. "Saya menghabiskan waktu seharian untuk menebang lima pohon," katanya.

Sang pemilik toko bingung mendengar keluhan itu. Jadi, ia keluar sambil membawa gergaji itu, menarik kabelnya dan menghidupkan benda bergigi baja itu. Raungan mesin yang memekakkan telinga membuat sipembeli tadi terhuyung-huyung menjauh. "Suara apa itu?" tanyanya dengan nada terkejut. Ternyata ia belum pernah menghidupkan mesinnya.

Sangatlah aneh jika seseorang berusaha menebang pohon dengan gergaji mesin tanpa menghidupkannya terlebih dahulu. Demikian pula betapa bodohnya bila kita berusaha hidup dengan kekuatan kita sendiri. Kita akan frustrasi dan merasa lelah secara spiritual ketika mencoba menyusun segala sesuatu sesuai kehendak dan jadwal kita sendiri. Akibatnya, kita gagal menimba kekuatan Roh Kudus yang tinggal dalam diri kita (Roma 8:9-11). Padahal kehadiranNya dapat menjadi nyata dan penuh kuasa jika kita menyandarkan diri kepadaNya.

Tuhan, kami sering cepatmelupakan hal penting ini. Perbaharuilah kami hari ini dalam kekuatan dan jalanMu.

ROH KUDUS ADALAH SUMBER KEKUATAN UMAT KRISTIANI    
Share:
Menabur Benih Baik

Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan (Hosea 10:12)

Sebagai penggarap kebun baru, saya belajar bahwa tanah yang belum dipupuk tidak baik untuk menumbuhkan tanaman. Namun ketika saya menanam benih yang baik pada tanah yang dipupuk dengan baik, matahari dan hujan akan memelihara pertumbuhan sampai saat panen tiba. Tanah yang disiapkan dengan baik, benih yang baik, dan berkat Allah sangatlah penting untuk memperoleh hasil panen yang melimpah. Itu tidak hanya berlaku dalam berkebun, tetapi juga dalam hidup orang kristiani.
Hosea, nabi Allah, mengajarkan prinsip ini kepada umat Israel. waktu itu mereka tidak mau berserah kepada Allah. Umat Israel justru menabur kejahatan dan mengandalkan diri sendiri. Kini mereka memakan buah kebohongan, terutama kebohongan bahwa keselamatan dan keberhasilan berasal dari kekuatan militer mereka sendiri (Hosea 10:13).
Hosea mendesak bangsa Israel untuk mengikuti jalan Allah, menggemburkan hati mereka yang keras karena dosa dan "mencari Tuhan" (ayat 12). Jika mereka menabur benih kebenaran, maka mereka akan memetik belas kasih Allah dan Dia akan mencurahkan hujan berkat ke atas mereka.
Apakah Anda tidak mau membuka hati bagi Allah serta firmanNya?
Apakah Anda lebih mengandalkan diri sendiri daripada Allah?
Jika demikian, kini saat yang tepat bagi Anda untuk mencari Tuhan dengan pertobatan yang jujur, menabur perbuatan dan sikap yang baik serta setia mengikuti jalanNya. Yang terutama, bersandarlah pada kuasaNya dan jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Hidup Anda akan berbuah lebat -- Joanie Yoder

Bunga atau Ilalang yang Tumbuh Esok adalah Benih yang Kita Tabur Hari Ini
Share:
HIDUP DAMAI
Diposting, 2 Mei 2015
“Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! (Roma 12 : 18)
Bahan Bacaan : Kejadian 26 : 14-22
I
shak hidup di tengah-tengah orang Filistin yang ternyata merupakan tetangga yang jahat. Di sana ia menjadi orang yang sangat kaya dan berkuasa sehingga mereka takut kepadanya dan memintanya untuk meninggalkan daerah mereka. Sebagai seorang yang “Jauh lebih berkuasa” dari mereka (Kejadian 26 : 16), Ishak sebenarnya bisa menolak permintaan mereka, namun sebaliknya ia justru mengalah dan pindah ke lembah terdekat dimana Abraham, ayahnya, telah menggali beberapa sumur bertahun-tahun yang lalu.
Orang-orang Filistin telah menutup sumur-sumur itu setelah Abraham mati. Dan setiap kali Ishak menggali kembali salah satu sumur, mereka menyatakannya sebagai milik mereka, walaupun mereka tidak pernah menggunakannya. Mereka hanya senang bertengkar. Namun, Ishak terus berpindah tempat sampai ia memasuki daerah dimana orang Filistin tidak lagi menentang haknya atas sumber air yang ada di situ.
Sayapun pernah menjumpai orang-orang semacam itu. Saat bermain tangkap-bola dengan saudara lelaki saya ketika masih kecil, kami harus sangat berhati-hati saat melemparkan bola, karena tetangga kami akan menyita setiap bola yang jatuh di halamannya.
Memang sulit untuk menyukai orang-orang semacam itu. Namun, Yesus mengatakan bahwa kita harus mengasihi, mendoakan dan bersikap baik terhadap mereka (Matius 5 : 44). Hal itu mungkin tidak mudah, dan orang jahat tersebut mungkin tidak mau berubah. Namun, menurut Roma 12 : 18 kita harus tetap mengusahakan segala hal untuk dapat hidup damai dengan semua orang.

BERUSAHALAH HIDUP DAMAI DENGAN ORANG LAIN
SEKALIPUN MEREKA INGIN BERTENGKAR DENGAN ANDA
Tuhan Yesus Memberkati
Share:

Menghormati Pilihan Tuhan 

Posted on Sabtu, 25 April, 2015

Bilangan 17

Lewat cara yang keras dan mungkin mengerikan, Tuhan telah menyadarkan umat akan hak Allah menentukan orang pilihan-Nya. Kini, Tuhan sekali lagi menunjukkan siapa sebenarnya yang Ia pilih lewat mukjizat melalui sebatang tongkat. Setiap suku mendapatkan satu tongkat yang dituliskan nama kepala suku masing-masing. Suku Lewi mendapatkan satu tongkat yang bertuliskan nama Harun. Tiga belas tongkat ini kemudian dikumpulkan Musa dan diletakkan di hadapan tabut perjanjian di kemah suci (6-7). 
Seperti dahulu, tongkat Musa menghasilkan keajaiban yang seharusnya membuat Firaun sadar berhadapan dengan orang pilihan Allah (Kel. 7:10-13). Demikian pula diharapkan efek yang sama ketika umat melihat tongkat Harunlah yang secara ajaib bertunas, berbunga, dan berbuah dalam waktu satu malam (8). Benar saja, ketika orang Israel melihat hal tersebut, mereka tersentak disadarkan betapa mereka telah terlalu berani mendekat ke kemah suci untuk berlagak sebagai imam (12-13). Kengerian akan murka Allah yang baru saja mereka alami semakin menebal dengan demonstrasi tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah!
Tuhan sudah memilih suku Lewi, dan dari antaranya, Harun dan keturunannya untuk melayani di Kemah Suci dan menyelenggarakan ritual Taurat untuk kepentingan umat. Siapapun tidak berhak mempertanyakan apalagi menolak keputusan-Nya. Agar peristiwa pemberontakan tidak terulang, dan tidak ada gugatan lagi atas Harun dan keimamannya, tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah itu diletakkan kembali di hadapan tabut perjanjian di kemah suci (10).
Mari kita hormati para hamba Tuhan yang Tuhan pilih serta teguhkan kepemimpinan mereka di jabatan dan tempat masing-masing. Bahkan seharusnya kita mendukung pelayanan mereka agar Tuhan sendiri yang dipermuliakan melalui hamba-hamba-Nya. Dengan demikian gereja ataupun lembaga Kristen dapat fokus pada panggilan kesaksian bagi dunia ini, bukan malah sibuk memperebutkan posisi dan kehormatan! Hormatilah pilihan Tuhan!

Share:
Tinggal Di Dalam Kasih Kristus

Yohanes 15
Yohanes 15 berisi empat topik penting, yaitu: 
pertama, relasi Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya; 
kedua, relasi murid-murid dengan murid-murid yang lain; 
ketiga, relasi dunia dengan murid-murid;
keempat, relasi dunia dengan Kristus. 

Relasi pertama merupakan dasar dari relasi yang kedua; relasi yang keempat merupakan dasar dari relasi ketiga. Relasi pertama dan relasi kedua tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketika kita memiliki hubungan kasih dengan Kristus, maka secara bersamaan kita juga memiliki hubungan kasih satu dengan yang lain. Mengapa demikian? Pertama, kasih Kristus mendorong kita untuk mengasihi satu sama lain. Kedua, kita yang mengasihi Tuhan akan rindu untuk menaati firman-Nya. Relasi dengan Kristus merupakan hal yang pertama-tama diajarkan oleh Tuhan Yesus. 
Relasi dengan Kristus merupakan hal utama yang mempengaruhi seluruh kehidupan orang percaya. Relasi dengan Kristus disampaikan sebagai tinggal di dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam kita. Itulah tinggal di dalam kasih Kristus. Tinggal dalam kasih Kristus adalah ketika firman-Nya tinggal di dalam kita, yaitu kita percaya dan menaati firman-Nya. Relasi dengan Kristus menentukan hidup kita berbuah banyak di tengah-tengah dunia yang  tidak kondusif bagi kehidupan yang kristiani. Namun, ketika orang percaya mengasihi Kristus, maka Kristus yang selalu menjadi panutan, sehingga kita tetap bersukacita di dalam perjuangan iman orang percaya. Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara tinggal dalam kasih Kristus? Kita harus berhati-hati dengan perasaan-perasaan yang semu. 
Tinggal dalam kasih Kristus terwujud ketika firman-Nya tinggal di dalam kehidupan Saudara. Percaya dan menaati firman-Nya adalah tinggal di dalam kasih Kristus dan hasilnya adalah Saudara akan berbuah banyak, meskipun Anda berada di tengah dunia yang tidak kondusif. [SW] 
Yohanes 15:11 “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Share:
Ibadah Kebaktian Subuh, 5 April 2015


Jemaat sedang khusyuk mengikuti ibadah Kebaktian Subuh

Suasana di Dalam Gereja
Suasana Di Luar Gereja



Persiapan Jamuan Kasih


Aneka snack yang disiapkan untuk jamuan kasih


Jamuan Kasih dan Hiburan

Share:

Bukan Rahasia

Posted on Selasa, 7 April, 2015
Yohanes 11
Kejutan demi kejutan terus berlanjut di dalam tulisan Injil Yohanes, dan kejutan itu semakin kontroversial. Diawali dengan air menjadi anggur, Ia menyembuhkan anak pegawai istana, Ia menyembuhkan orang yang lumpuh 38 tahun, Ia memberi makan 5000 orang, Ia berjalan di atas air, Ia menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, dan sekarang Ia membangkitkan orang mati yang bernama Lazarus. Sebagaimana kisah orang buta yang kemudian celik, Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa penyakit Lazarus tidak akan membawa kematian dan akan menyatakan kemuliaan Allah (11:4). Tuhan Yesus bukan segera datang ke kampung Lazarus untuk menyembuhkannya, melainkan Ia menunda kepergian-Nya ke sana, dan kenyataannya Lazarus mati. Tetapi, kematian tidak sanggup melawan perkataan dan otoritas Tuhan Yesus. Lazarus dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Kuasa perkataan Tuhan Yesus nyata di dalam kuasa perbuatan-Nya, itulah kuasa perkataan Allah. Tidak mengherankan jika jawaban penjaga-penjaga itu adalah, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” (7:46). Tanda dibangkitkannya Lazarus dari kematian membuat para pemimpin agama Yahudi tidak berdaya, kecuali mereka memakai cara yang keji, yaitu membunuh Tuhan Yesus.
Penyataan Siapakah Yesus Kristus begitu terang dinyatakan di dalam perkataan dan perbuatan Tuhan Yesus. Sedemikian terangnya penyataan Diri Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang berjumpa dengan kebenaran itu mempunyai kemungkinan merespons dengan salah satu dari dua sikap ini: Pertama, mereka percaya karena memang kebenaran itu tidak terbantahkan. Kedua, mereka tidak percaya meskipun kebenaran tidak terbantahkan dan mereka harus mencari jalan untuk menindas kebenaran. [SW]
Yohanes 11:40
Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”

Share:

Hidup Kembali
Yohanes 20
Kisah tentang Yesus Kristus, Sang Mesias belum berakhir sampai pada kuburan yang baru tempat mayat-Nya dibaringkan. Kisah ini akan sia-sia dan biasa saja jika berakhir di sana. Iman kepercayaan kita pun sia-sia jika Yesus Kristus mati dan terbujur kaku dalam kubur yang gelap itu. Syukur kepada Allah, kisahnya belum berakhir! Pagi di hari pertama minggu itu, Maria Magdalena dan beberapa wanita lain pergi ke kubur Tuhan Yesus untuk memberikan rempah-rempah guna menuntaskan pengurapan mayat Tuhan Yesus yang belum sempurna di hari penguburan-Nya (Bandingkan dengan Lukas 24:1). Tetapi, sesampainya di sana, batu kubur telah bergeser dan terbuka, dan mayat Tuhan Yesus tidak ada lagi! Dua orang malaikat memberitahu bahwa Yesus Kristus telah bangkit! Walaupun hanya setengah percaya, namun ada secercah harapan dalam hati para murid yang sudah mulai lemah imannya akibat apa yang terjadi kepada Guru mereka. Akhirnya, mereka diyakinkan ketika Tuhan sendiri menampakkan diri kepada mereka. Dia hidup! Dia telah bangkit!
Inilah dasar iman percaya kita: Tuhan kita bukanlah Tuhan yang mati, melainkan Tuhan yang hidup! Ia telah bangkit dari kematian dan hidup untuk selamanya. Hidup merupakan kata yang penting dalam Injil Yohanes, dan digunakan lebih dari 60 kali. Tuhan Yesus menawarkan kepada orang berdosa hidup yang kekal dan berkelimpahan melalui iman secara pribadi kepada-Nya. Hidup yang kekal itu bukan didapat setelah kita mati, tetapi hidup yang kekal itu adalah kehidupan Allah sendiri yang dapat kita alami pada saat ini. Hidup yang kekal berkaitan dengan kualitas hidup, bukan sekadar kuantitas hidup. Hidup yang kekal adalah pengalaman rohani mengalami surga di bumi pada saat ini. Terimalah hidup yang kekal di dalam Kristus sekarang juga. Jangan sia-siakan waktu yang ada karena Dia sudah bangkit dan hidup kembali! [SW]
1 Korintus 15:14
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.”
Share:

Kematian”

Yohanes 19:28-37

“Tetelestai”—sudah selesai, begitulah kata Tuhan Yesus dari atas salib ketika Ia akan menyerahkan nyawa-Nya. Kemudian dengan tenaga yang tersisa, Yesus Kristus pun berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku!” (Lukas 23:46). Demikianlah Yesus Kristus mati. Gempa bumi serta terbelahnya tabir Bait Suci (Matius 27:51) menjadi saksi mati-Nya Sang Mesias dan genapnya semua karya keselamatan Allah bagi manusia. Segenap perlambang dan nubuatan Perjanjian Lama yang menunjuk kepada semua penderitaan Sang Mesias telah terlaksana dan terjawab. Pemuasan murka Allah sudah terbalaskan dan memenuhi syarat keadilan Allah. Kristus sudah menjalani dan menyelesaikan tugas-Nya! Kini Ia siap untuk kembali kepada Bapa. Ia menyerahkan nyawa-Nya secara sukarela, bukan karena direnggut secara paksa dari-Nya. Ia membayar lunas pengampunan dan kehidupan ke dalam tangan Bapa-Nya. Penikaman lambung Yesus untuk memastikan kematian-Nya perlu dilakukan sebagai bukti kebenaran atas kebangkitan-Nya.

Kematian Yesus Kristus adalah tema utama dalam Injil Yohanes. Mulai dari awal Injil ini (Yohanes 1:29, 2:19, 3:14, 8:28, 10:11-18, 12:32) sampai akhirnya (19:28-37), Injil Yohanes berbicara tentang bagaimana Tuhan Yesus akan mati bukan sebagai suatu kebetulan, tetapi sebagai sebuah ketetapan Ilahi. Injil ini ditulis supaya kita percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kita—oleh iman kita—memperoleh hidup dalam nama-Nya (20:31). Kitalah alasan yang membuat Yesus Kristus menderita dan mati di kayu salib! Jangan ragukan Dia lagi! Dialah Tuhan dan Juruselamatmu!  Pandanglah pada-Nya, akuilah Dia, dan terimalah hidup yang kekal dalam nama-Nya!  [SW]

Yohanes 20:31“…tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.”

Share:


Web ini adalah website resmi milik BNKP Jemaat Padang
Merupakan media informasi dan komunikasi untuk meningkatkan pelayanan di BNKP Jemaat Padang

BNKP (Banua Niha Keriso Protestan) adalah sebuah gereja yang merupakan persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus
Kantor Pusat (Head Office): Jln. Soekarno No. 1 Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara, Indonesia
Telepon: 0639-21448, Fax: 0639-323127 Kode Pos  22813 

BNKP telah terdaftar sebagai gereja pada tanggal 18 Maret 1938 oleh Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie dengan Staatsblad (Lembaran Negara) No. 138, yo Keputusan Dirjen Bimas Kristen Protestan Nomor 186 Tahun 1988 Tanggal 22 September 1988. BNKP sebagai gereja yang esa terdaftar sebagai anggota Lembaga-lembaga Oikumene antara lain di Persekutuan Gereja-gereja Di Indonesia (PGI), Christian Conference of Asia (CCA), Lutheran Word Federation (LWF), World Council of Churches (WCC) dan lain-lain.
Visi BNKP
Melalui upaya transformasi dan pelaksanaan program pelayanan, BNKP terpulihkan dari bencana, semakin bertumbuh dewasa, serta menjadi berkat bagi masyarakat sebagai wujud jemaat yang missioner (Ef. 4:11-16).
BNKP Jemaat Padang
BNKP Jemaat Padang adalah salah satu jemaat (bagian) dari BNKP yang mempunyai cakupan wilayah pelayanan yaitu di Kota Padang, Sumatera Barat. Mempunyai warga jemaat lebih dari 4.320 jiwa yang tersebar di 13 lingkungan.
Share:

Pengunjung

Pengikut

Posting Terpopuler

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.